PENERAPAN BIOPORI DESA BANYUANYAR UNTUK MENDUKUNG AKSI SDGS

Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali merupakan desa agro eduwisata. Akan tetapi, Desa Banyuanyar memiliki satu masalah perlu diperhatikan, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga.

Melihat permasalahan tersebut Kelompok 08 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret program kerja Optimalisasi Lubang Biopori untuk Kelestarian Lingkungan. Program ini

dicetuskan oleh Akmal Iman Wibowo mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, juga didukung oleh anggota kelompok lainnya. Dukungan penuh juga datang dari Dr. Muhammad Rustamaji S.H., M.H. selaku dosen pembimbing KKN UNS 08. Bekerjasama dengan Kelompok 09 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas, program kerja ini tentu menjamin penjangkauan wilayah pemasangan biopori yang lebih luas.

Target dari program kerja ini adalah warga Dukuh Wangan di Desa Banyuanyar yaitu beberapa warga RT 01, RT 02, dan RT 03. Pemasangan dilakukan dengan memetakan titik-titik yang nantinya akan dipasang lubang biopori. Mahasiswa KKN menghubungi masing-masing ketua RT untuk memberikan data beberapa rumah yang sekiranya dapat dipasang lubang biopori.

Kegiatan dilaksanakan dalam dua hari yang berbeda yaitu pada Sabtu (25/01/2025) di Omah Cowboy dan Minggu (26/01/2025) di rumah warga masing-masing pada setiap RT yang telah ditentukan di Dukuh Wangan, Desa Banyuanyar.

Pada Sabtu (25/01/2025) pukul 20.00 WIB dilaksanakan sosialisasi terkait program kerja. Mahasiswa KKN UNS menjelaskan tentang lubang biopori, mulai dari apa itu lubang biopori hingga manfaatnya untuk lingkungan, tidak luput juga dijelaskan cara memasangnya. Terdapat beberapa pertanyaan dari warga terhadap program kerja ini yang menandakan betapa antusiasnya warga di Dukuh Wangan, Desa Banyuanyar.

Pada Minggu (26/01/2025) Akmal bersama teman-temannya yang terlibat yaitu Bimo Waskitho, Kurdo Panggih, Naufal Adityaputra, Neta Minkhatul, Venus Rosaly, Lindsay Dafy, Denaya Derajating, Wulan Zachry, dan Shafrina Saskara saling membantu dalam menjalankan program kerja ini.

Mereka melakukan praktek memasang lubang biopori di pekarangan rumah warga yang sudah ditentukan sebelumnya oleh masing-masing ketua RT.  “Dengan adanya praktek pemasangan ini, harapannya para warga dapat melihat langsung cara memasang lubang biopori dan dapat memasang sendiri jika dirasa ingin menambah lubang biopori.” jelas Akmal.

Pelaksanaan program kerja ini merupakan salah satu aksi untuk mewujudkan program Sustainable Development Goals (SDGs), tepatnya mendukung tujuan poin 6 yaitu air bersih dan sanitasi layak (clean water and sanitation) untuk menciptakan pengelolaan air yang berkelanjutan dan poin 11 berupa kota dan permukiman yang berkelanjutan (sustainable cities and communities) sebagai upaya pengelolaan limbah rumah tangga yang berdaya guna.

Program pemasangan biopori ini merupakan salah satu langkah untuk mendekati perubahan dalam mencapai masa depan yang mementingkan kesejahteraan masyarakat yang diimbangi dengan lingkungan yang lebih lestari untuk menetap tanpa meninggalkan peran masyarakat itu sendiri.

Dengan ini, aksi kecil pun dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam membangun kebiasaan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

image

Profil Bumdesa Kampus Kopi Banyuanyar

VISI MISI BUMDesa KAMPUS KOPI BANYUANYAR

Visi :

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Banyunyar melalui pengembangan usaha dalam bidang peternakan, pertanian dan pariwisata dengan Motto : JUARA “Maju Berbudaya Sejahtera”.

Misi :

  1. Pemanfaatan sumber daya desa;
  2. Optimalisasi aset desa untuk kesejahteraan desa;
  3. Peningkatan usaha masyarakat desa dalam pengelolaan potensi ekonomi desa;
  4. Mendorong usaha kecil kreatif dan usaha rumah tangga untuk berkembang;
  5. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa; dan
  6. Peningkatan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa.

DATA UMUM DESA

Nama DesaBanyuanyar
Nama KecamatanAmpel
Nama Kepala DesaKomarudin, ST
Masa Jabatan Kepala DesaDari Tahun 2019 s.d. 2027
Luas Desa333,9 Ha
Alamat  Kantor DesaDk. Grenjeng RT 02 RW II
No Telepon Kantor Desa082313319292
Email 
Batas-Batas DesaSebelah Timur      : Desa Sidomulyo
 Sebelah Barat      : Desa Gubug
 Sebelah Utara      : Desa Tanduk
 Sebelah Selatan   : Desa Candi
 Sebelah Tenggara : Desa Penggung

DATA BADAN USAHA MILIK DESA

Nama Badan Usaha Milik DesaKAMPUS KOPI BANYUANYAR
Alamat KantorDk. Bunder RT 01 RW III
No Telepon082325000090
Email 
Luas Desa333,9 Ha

PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

Tanggal Musyawarah Desa Pembentukan BUMDesa Banyuanyar Berkarya5 Januari 2016
Tanggal Musyawarah Desa Pembentukan BUMDesa Telah disepakati pendirian BUM Desa dan perubahan nama sesuai registrasi yang disetujui Kemendes yaitu “BUM Desa Kampus Kopi Banyuanyar”5 Januari 2022
Peraturan DesaNomor : 05
Tanggal : 5 Januari 2022
Tentang  : Pendirian BUMDesa Kampus Kopi Banyuanyar

LEGALITAS BADAN USAHA MILIK DESA

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK BUM Desa KAMPUS KOPI BANYUANYAR    13.915.610.3-527.000
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA SERTIFIKAT PENDAFTARAN PENDIRIAN BADAN HUKUMNOMOR: AHU-01084.AH.01.33.TAHUN 2024 BUM Desa KAMPUS KOPI BANYUANYAR
REKENING BRI: KAMPUS KOPI BANYUANYAR6648-01-059717-53-1

Sejarah Kepemimpinan Pemdes

Berikut adalah tabel sejarah kepemimpinan Pemerintah Desa Banyuanyar.

NONAMAPERIODEKET 
1S. JOGO SUWIGNYO1958 – 1965Kepala Desa 
2SUWARNO1965 –Penjabat  Kepala Desa 
3TIYOSO WIREJO Penjabat  Kepala Desa 
4SURONO Penjabat  Kepala Desa 
5SUTARMO1980 – 1988Kepala Desa 
6SUHADI EKO PRASETYO1988 – 1996Kepala Desa 
7SLAMET1996 – 1998Penjabat  Kepala Desa 
8SUTARNO1998 – 2006Kepala Desa 
9SUDARYANTO2006 – 2013Kepala Desa 
10KOMARUDIN, ST2013 – 2019Kepala Desa 
11JOKO, A.Ma. Pus2019 –Penjabat  Kepala Desa 
12KOMARUDIN, ST2019 – 2027Kepala Desa

Banyuanyar Village Tour Padukan Merti Desa dan Wisata Kopi Boyolali

Esposin, BOYOLALI — Pemerintah Desa (Pemdes) Banyuanyar, Ampel, Boyolali bekerja sama dengan kader penggerak informasi teknologi/IT (Rakit) Desa Banyuanyar menyelenggarakan Banyuanyar Village Tour pada Jumat (11/2/2022). Kegiatan ini menggabungkan kegiatan tahunan bersih desa dengan tur di setiap dukuh yang ada di Desa Banyuanyar.

“Setiap Jumat Pon dalam bulan Rajab diadakan merti desa atau bersih desa yang diikuti warga lokal di Dukuh Dukuh, Banyuanyar. Tapi dikemas dalam skala desa. Bersih desa ini diadakan bakda Jumat Pon di Sendang Mandirejo,” ungkap Kepala Desa (Kades) Banyuanyar, Komarudin, kepada wartawan di sela-sela acara, Jumat lalu.

Ia mengatakan kegiatan bersih desa memiliki potensi ditingkatkan menjadi desa wisata. Ia mengatakan Desa Banyuanyar telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Desa Wisata sejak tahun 2021, sehinggaPemdes Banyuanyar mengemas kegiatan bersih desa dengan kegiatan desa wisata.

“Makanya pada hari ini, kami kemas sekaligus dengan teman-teman penggerak IT atau Rakit Desa Banyuanyar. Dikemas dalam rangka untuk merintis implementasi rintisan desa wisata edukasi kampus kopi,” jelasnya.

Melihat Kebun Kopi

Sementara itu, ketua panitia sekaligus ketua kader Rakit Desa Banyuanyar, Nanang Ari Yanto, mengatakan penggabungan kegiatan bersih desa dengan desa wisata di tempatnya dilaksanakan dalam beberapa rangkaian acara.

“Pertama ada coffee trails, itu kami berjalan kaki lewat jalur kopi dari rumah kopi yang ada Dukuh Ngemplak, Banyuanyar sambil melihat kebun kopi yang ada di kanan kiri jalan. Kemudian meeting point di kebun kopi untuk menyeduh kopi. Kemudian istirahat di kafe Zona Hijau,” jelas Nanang.

Setelah beristirahat, Nanang menjelaskan kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan bersih desa yang diwarnai pementasan tari gambyong di Dukuh Dukuh, dan dilanjutkan dengan memeras susu di Rumah Cowboy.

“Ini adalah kegiatan yang pertama. Harapannya, selanjutnya kami akan mengadakan kegiatan seperti ini untuk pariwisata di Desa Banyuanyar. Apalagi untuk penikmat kopi, biar mereka tahu proses dari tanaman, petik, sampai kopi itu diseduh,” jawabnya.

22 Desa di Boyolali Dapat Predikat Desa Mandiri

Pemkab Boyolali Apresiasi Desa Mandiri dan Insan Pemberdayaan Desa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes), memberikan apresiasi kepada insan pemberdayaan desa di Kabupaten Boyolali. Kegiatan penghargaan ini digelar di Ruang Merbabu, Kantor Bupati Boyolali, pada Rabu (28/12/2022), dan dihadiri langsung oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat.

Kepala Dispermasdes Kabupaten Boyolali, Yulius Bagus Triyanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 22 desa di Kabupaten Boyolali berhasil naik kategori menjadi Desa Mandiri. “Sebanyak 22 desa mendapatkan kenaikan kategori dan penghargaan dari Kementerian Desa. Desa Mandiri merupakan kategori tertinggi,” jelasnya.

Desa Mandiri: Kategori Tertinggi dalam Indeks Desa Membangun (IDM)

Predikat ini didasarkan pada Indeks Desa Membangun (IDM), sebuah indeks yang menggabungkan tiga aspek utama: Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan.

Adapun 22 desa yang meraih status Desa Mandiri di Boyolali antara lain Desa Karanggeneng, Kiringan, Mudal, dan Kebonbimo di Kecamatan Boyolali; Desa Bantengan, Sendang, Tegalsari, dan Kebonan di Kecamatan Karanggede; serta beberapa desa lainnya di Kecamatan Klego, Simo, Ngemplak, dan Mojosongo.

Penghargaan untuk BUMDes dan UPK Terbaik

Selain penghargaan untuk desa, Pemkab Boyolali juga memberikan penghargaan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terbaik. BUMDes yang meraih penghargaan antara lain BUMDes Kemasan di Kecamatan Sawit, BUMDes Cepogo di Kecamatan Cepogo, dan BUMDes Mudal di Kecamatan Boyolali.

Penghargaan lain juga diberikan kepada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Penanganan Kemiskinan Terbaik di Kecamatan Karanggede, Selo, dan Ampel. Kecamatan Boyolali, Karanggede, dan Klego mendapat penghargaan sebagai kecamatan pembina terbaik, dengan Kecamatan Klego menempati peringkat pertama.

Harapan untuk Kemajuan Desa Boyolali

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, menyampaikan harapannya agar penghargaan ini dapat memotivasi desa-desa lain untuk meningkatkan kinerja. “Selamat kepada desa-desa penerima penghargaan. Semoga ini memberikan dampak positif dalam upaya kita bersama membangun Kabupaten Boyolali,” ujarnya.

Dengan penghargaan ini, Pemkab Boyolali berharap masyarakat desa semakin semangat untuk bekerja sama dalam membangun wilayahnya, menciptakan desa yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.