Profil Desa Wisata Kampus Kopi Banyuanyar

Profil Desa Wisata

Kampus Kopi Banyuanyar

  1. Desa/ Kelurahan : Banyuanyar
  2. Kecamatan : Ampel
  3. Kabupaten : Boyolali
  4. Provinsi : Jawa Tengah
  5. Nama dan No Telepon : BUMDesa Kampus Kopi (082325000090)
  6. Website : www.kampuskopibanyuanyar.com
  7. Kode Pos : 57352

 

Wisata Alam

Pemandangan alam Pedesaan khas lereng Gunung Merbabu.

 

Wisata Budaya

Wisata Seni Budaya Kampung Tari dan Kampung Budaya.

 

Wisata Buatan

Gedung IKM, Lapangan Sepak Bola, Jalur Tracking Kebun kopi.

 

Wisata Ekologi

Sungai Kering, Mata Air, Biogas, Budi daya lebah madu, IPAL Masyarakat.

Wisata Edukasi

Budidaya Lebah Madu, Pengelolaan Ternak Sapi Perah Terintegrasi, Pengelolaan Perkebunan Kopi dan Kopi.

Sejarah Awal Mula Bakal Desa Wisata Kampus Kopi Banyuanyar

Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan posisi dan lokasi  yang  sangat strategis memiliki jumlah dan sebaran desa sebanyak 8.562  desa/kelurahan di 576 kecamatan di 35 kabupaten kota yang  dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak H. Ganjar Pranowo dan menempati posisi teratas sebagai provinsi dengan jumlah desa terbanyak. Dengan aset desa sejumlah itu, maka Jawa Tengah memiliki peluang yang  sangat besar dalam optimalisasi potensi desa karena keragaman yang  dimiliki berupa dataran rendah 0 Mdpl hingga 3.150  Mdpl sehingga kekayaan komoditi yang  dihasilkan dari  masing-masing desa menjadi sangat bervariatif.

          Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel sebagai salah satu desa di wilayah administrasi kabupaten Boyolali sejak tahun 2014  telah memiliki visi dan misi desa yang  secara bertahap telah dicapai dalam kepemimpinan Kepala Desa Bapak Komarudin, ST dan terus berbenah hingga saat ini. Secara geografis, desa Banyuanyar berada pada kaki gunung Merbabu dengan kemiringan 2 – 15% dan ketinggian kurang lebih 420 Mdpl, sehingga agroklimat dari  desa ini sesuai untuk jenis tanaman perkebunan, sebagian tanaman biofarmaka, tanaman bunga, dan beberapa pohon keras umur panjang lainnya. Hal ini ternyata sesuai dengan sejarah panjang dari  perjalanan desa yaitu salah satunya adalah perkebunan penghasil kopi varietas Robusta dan kopi nangka Excelsa, serta tanaman jahe yang  tersebar hampir di semua kawasan pedesaannya. Selain komoditi berbasis perkebunan, kondisi geografis desa Banyuanyar mendukung untuk mengembangkan peternakan sapi  perah terbesar di Boyolali dengan jumlah terdata pada tahun 2023  sebesar 1.840  ekor sapi  dengan rata-rata harian sebesar 5.520  liter susu sapi  yang  dihasilkan. Oleh karena itu, Desa Banyuanyar memiliki 3 (tiga) komoditi utama hasil  perkebunan dan peternakan yang  hingga saat ini masih menjadi unggulan yaitu Susu  Sapi, Kopi, dan Jahe. Ketiga komoditi tersebut memiliki peranan penting bagi  masyarakat desa karena fungsi dan peranan dari  ketiga komoditi sebagai rantai keberlanjutan yang  telah berjalan secara organik, sebagai contohnya adalah pemanfaatan nilai tambah dari  kotoran sapi  sebagai pupuk perkebunan kopi dan perkebunan jahe, gulma perkebunan jahe dan kopi menjadi pakan ternak, serta diversifikasi produk hasil  olahan kopi, susu dan jahe yang  telah dikembangkan oleh Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani di masing – masing pedukuhan.

          Dalam hal kebudayaan, Banyuanyar memiliki peninggalan berupa sendang yaitu Mandirejo dengan salah satu aktivitas  prosesi kebudayaan yang masih lestari hingga kini yaitu Udan Dawet serta Bersih Desa yang diselenggarakan setiap tahunnya. Dari uraian latar belakang desa dengan ragam potensi, tantangan, peluang maka Kepala Desa Banyuanyar, memiliki strategi pembangunan yang  berprinsip kepada konsep “Desa Membangun” yaitu penguatan potensi desa mulai dari  Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor yang  diawali dari identifikasi kebutuhan masyarakatnya yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan desa, skema ini secara sinergitas telah dilakukan selama periodisasi jabatan kepala desa yang  disepakati oleh perangkat pemerintah desa, dan masyarakatnya. Hingga  pada tahun 2023,  capaian-capaian desa yang  telah diperoleh dan dirasakan manfaat langsung dan tidak langsungnya bagi  masyarakat menjadi nilai lebih desa mulai dari  penggunaan teknologi berupa sebaran titik wifi desa sebanyak 33 titik, pengembangan kelompok tani ternak berupa bantuan sarana prasarana dan permodalan, infrastruktur aksesbilitas desa, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas dan kapasitas UMKM dan lain sebagainya. Proses berikutnya yang  menjadi tahapan dari  implementasi visi dan misi desa yaitu mulai mencanangkan konsep pariwisata pada tanggal 5 Pebruari 2018 dan memantapkan diri sebagai Desa Wisata yang  dibuktikan dengan surat penetapan Bupati Boyolali tentang Desa Wisata Rintisan pada tanggal 5 Maret 2021. Dalam rangka capacity building telah dilakukan lounching desa wisata yang diresmikan pada Hari Kamis tanggal 27 Oktober Tahun 2022 oleh Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata Kabupaten Boyolali dan Provinsi Jawa Tengah dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali serta ditetapkan sebagai Desa Cerdas pada tahun 2021 oleh Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi yang  menjadi proses strategi akselerasi desa Banyuanyar menuju Desa Membangun dan Berkelanjutan.

          Desa Wisata Banyuanyar memiliki slogan KAMPUS KOPI atau Kampung Susu  dan Kopi, bukan slogan semata tetapi makna dari  kampus kopi dapat benar-benar menjadi aktivitas nyata didalam ruang desa sebagai lokasi  dan media pembelajaran berbasis potensi desa sehingga masyarakat luas  dapat mengakses selayaknya “kampus” atau ruang pembelajaran yang  berada di wilayah desa. Oleh karena itu, tematik wisata pedesaan yang  disajikan adalah Wisata Edukasi berbasis perkebunan Kopi dan Jahe, peternakan sapi,  seni budaya, serta produk olahan komoditi desa. Sedangkan sebagai bentuk desa yang  memiliki kesadaran akan perkembangan teknologi informasi, maka desa Banyuanyar memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk dapat mengakses dunia luas  dengan pemanfaatan teknologi informasi yang  dengan mudah digunakan oleh setiap masyarakat, yaitu kesempatan untuk mendapatkan informasi dan edukasi dari  luar  serta desa berperan sebagai media informasi, publikasi, promosi menuju ekosistem desa membangun dan berjejaring.

          One Kampung One Product, menjadi Key Performance Indikator pemerintah desa dalam pemerataan pengembangan potensi desa dari  masing-masing pedukuhan. Beberapa diantaranya telah berada pada proses berkembang yaitu “Kampung Kopi” ada di Dukuh Ngemplak, “Kampung Susu”  di di Dukuh Wangan, dan “Kampung Jahe” ada di Dukuh Jumbleng, “Kampung Budaya” di Dukuh Dukuh, “Kampung Ekonomi Kreatif” di Dukuh Geneng, “Kampung Biofarmaka” di Dukuh Banyuanyar, “Kampung Madu” di Dukuh Grenjeng, dan “Kampung Homestay” ada di Dukuh Bunder.

          Desa Wisata KAMPUS KOPI (Kampung Susu dan Kopi) ini menyajikan sebuah wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan berbasis Pertanian, Peternakan (Agro Eco Edu Tourism) dan Budaya Tradisi dalam artian Desa yang mempunyai potensi alam yang luar biasa sehingga perlu kita lestarikan serta dikembangkan dan dimanfaatkan sewajarnya tanpa merubah sebuah esensi dari pada kawasan pedesaan. Budaya Tradisi merupakan wujud dari desa yang selalu melestarikan nilai-nilai Budaya yang ada dimasyarakat agar tidak punah ditelan zaman moderenisasi ini.

          Desa Wisata KAMPUS KOPI (Kampung Susu dan Kopi) ini bertujuan untuk memberdayakan SDM dan SDA yang ada agar eksistensi Desa Wisata ini dapat dikenal dan diakui oleh masyarakat luas sehingga bisa menjadikan atraktif tersendiri bagi wisatawan yang hanya sekedar datang untuk menikmati suasana pedesaan yang ada diwilayah kami.

          Dalam kurun waktu 5 tahun ini banyak pencapaian impian yang sudah terwujud, dimana kami mampu memberikan peluang pada masyarakat untuk mendapatkan tambahan pendapatan dan peningkatan ekonomi tanpa keluar dari desa, tanpa harus merusak lingkungan, mampu mencegah arus urbaninsasi bagi generasi muda, memberdayakan Kelompok Tani/Kelompok Wanita Tani, Kelompok Karangtaruna dan tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi produktif serta terpeliharanya budaya masyarakat setempat.  Kami juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, baik berupa materi maupun pengakuan administratif, diantaranya :

  1. Juara II Lomba Desa Wisata se-Kabupaten Boyolali (tahun 2022)

Potensi Replikasi Dan Keberlanjutan

1. Potensi Replikasi Inovasi ke Wilayah Lain

Inovasi ini dirancang agar dapat diterapkan dalam ekosistem yang lebih luas dan direplikasi di desa lain, dengan tetap mempertimbangkan potensi unik yang dimiliki setiap desa. Hal ini penting karena setiap desa mempunyai keunikan tersendiri. Pendekatan berbasis UMKM dipandang efektif dan mudah diterapkan, mengingat UMKM tersebar luas di seluruh wilayah desa. Ditambah dengan konektivitas internet yang sudah menjangkau masyarakat secara luas, konsep desa cerdas dan pengembangan UMKM yang dikombinasikan dalam bentuk Desa Digital dan Desa Wisata dapat menjadi katalis untuk mempercepat hilirisasi produk desa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Strategi Keberlanjutan Inovasi

Inovasi produk UMKM akan selalu mengikuti kebutuhan pasar dan kemajuan teknologi, seperti teknologi pemasaran dan budidaya yang terus berkembang. Pengembangan desa cerdas juga mendapat dukungan dari berbagai mitra, termasuk industri, masyarakat, universitas, sektor swasta, dan pemerintah, yang berkontribusi melalui inovasi serta kebijakan yang relevan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, baik masyarakat lokal maupun regional diharapkan dapat berpartisipasi untuk mendorong hilirisasi yang lebih terarah.

Inovasi Desa

1. Rekayasa Sosial

  • Identifikasi potensi produk dan event kampung: kopi, jahe, susu, madu dan event budaya
  • Pembentukan kelompok usaha bersama dan jagongan warga secara rutin.
  • Membangun jejaringn kemitraan dengan UMKM diluar desa
  • Kerjasama dengan kampus, Pemerintah, dan BUMN untuk program CSR dan Pengabdian masyarakat

2. Rekayasa Teknologi

  • Pembangunan infrastruktur dasar yang mendukung keberlangsungan UMKM, seperti akses transportasi, listrik, dan air bersih
  • Pembangunan pusat produksi atau sentra UMKM untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi
  • Pemanfaatan drone untuk foto udara dan pemupukan
  • Pelatihan manajemen produksi, pemasaran, dan keuangan dengan teknologi informasi.
  • Pelatihan mekanisasi proses produksi: Mesin keju, Pengolahan kopi, madu, dll

3. Rekayasa Finansial

  • Memfasilitasi akses pembiayaan untuk modal UMKM desa melalui program pemerintah, lembaga keuangan mikro (koperasi).
  • Pengelolaan dana infaq, sedekah dan zakat yang bermanfaat dan produktif

4. Rekayasa Marketing

  • Penentuan model bisnis yang sesuai dengan kondisi dan potensi desa, mencakup pembuatan produk lokal, pengembangan pariwisata desa, atau penyediaan layanan jasa berbasis kebutuhan lokal, seperti: pembuatan pasar desa
  • Membuat model bisnis berkelanjutan yang tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.
  • Penggunaan teknologi digital dan media sosial untuk penciptaan brand yang kuat dengan cerita unik di balik produk atau layanan.
  • Mengikuti promosi lokal melalui pameran, festival, atau seminar di sekitar Solo Raya.

Bawaslu Boyolali Luncurkan Peta Kerawanan Pilkada Boyolali 2024

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id –  Menjelang pelaksanaan Pilkada Boyolali 2024 yang akan diselenggarakan pada November mendatang, Bawaslu Boyolali meluncurkan peta kerawanan pemilu di salah satu hotel di Boyolali, Jawa Tengah pada Senin (2/9/2024) siang.

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo  menjelaskan bahwa pihaknya meluncurkan peta kerawanan Pilkada Boyolali dari berbagai indikator yang sudah dirumuskan bersama stekholder di Kabupaten Boyolali.

Peta kerawanan pilkada boyolali dibagi dalam tiga indikator sub yakni kerawanan tinggi, sedang, hingga rendah.

“kerawanan paling tinggi yakni soal pelaksanaan pemilihan, hal ini dikarenakan pada pemilu 2024 kemarin jumlah pemungutan suara ulang (PSU) di Boyolali naik signifikan dari tahun 2019 yang hanya 1 PSU, di tahun 2024 meningkat menjadi 6 PSU”, jelasnya.

Jumlah itu bahkan termasuk tertinggi di Jawa Tengah, sehingga pihaknya menempatkan pelaksanaan pemilihan menjadi kerawanan tinggi.

Kemudian kerawanan sedang yakni soal netralitas ASN dalam pemilu, Widodo menyebut pada pemilu 2024 kemarin. Banyak laporan masyarakat yang masuk ke pihaknya terkait netralitas ASN.

“ada yang terbukti dan ada yang tidak, sehingga soal netralitas asn diklasifikasikan menjadi kerawanan sedang dalam pilkada boyolali 2024”, ungkapnya.

Untuk kerawanan rendah pihaknya menyebut soal praktik money politik.  Masyarakat diajak ikut memonitori dan mengenali sejumlah kerawanan pilkada boyolali 2024. Masyarakat diminta melaporkan apabila menemui sejumlah kerawanan tersebut, sehingga dapat dicegah bersama-sama. Dan bisa menghadirkan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Editor : Tata Rahmanta

Sumber : https://boyolali.inews.id/read/488149/bawaslu-boyolali-luncurkan-peta-kerawanan-pilkada-boyolali-2024/2